Rabu, 09 Juli 2014

kecewa

jakarta..oh..jakarta

kota metropolitan katanya

hiruk pikuk penduduknya, hingar bingar kotanya, dan yang pasti,, macetnyaa,, di mana mana.. :(

Pembenahan sana sini sudah diupayakan, tapi mengapa belum juga ada perubahan?

Kemarin, Rabu 9 Juli 2014
Saya mengunjungi seorang sahabat di daerah Pecenongan, Jakarta Pusat. Setelah sholat dzuhur saya berangkat. Saya memilih naik commuter line.  Sampai di stasiun pondok ranji, penumpang yang akan ke Tanah Abang sudah ramai. Hampir satu jam saya menunggu. Bukan lamanya saya menunggu atau fasilitas kereta yang ingin saya bahas.. Sistem dan fasilitas kereta sekarang sudah jauh lebih baik. Saya ingin bicara soal manusianya. Jakarta memang keras (katanya). Tapi apakah kerasnya Jakarta juga mampu mengeraskan hati manusia yang tinggal di Jakarta? Sungguh sangat disayangkan. Ketika saya masih di kampung dulu, ketika naik angkutan umum, dan melihat ada anak kecil, ibu hamil, atau orang lanjut usia, tanpa harus diperintah, ada yang sigap menawarkan tempat duduknya. Lain halnya di Jakarta. Sering sekali saya melihat orang tua, atau ibu dengan anak kecil harus ikut berdiri, berdesak-desakan, sedangkan yang masih muda dengan nyaman dan cuek duduk manis sibuk dengan gadgetnya.. :( Ke mana hati yang lembut, yang selalu membisikkan niat-niat suci itu? Ikut mengeras bersama kerasnya Jakarta kah? Semoga tidak..

*hanya sedikit bentuk kekecewaan pada kehidupan di ibu kota


0 komentar:

Posting Komentar