Selasa, 16 September 2014

"Ya Alloh, letakkanlah dunia di tanganku, jangan di hatiku" Aamiin
"Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."

Jumat, 05 September 2014

k.i.t.a

mentari.dita.deny.dina

sudah berapa lama ya kita kenal? 10 tahun yang lalu? :o (waktu cepet banget berlalu)

setelah bertahun-tahun tak pernah ngumpul lengkap,, akhirnyaaaa....

ayo kapan kita ngumpul lagi?? :')




Selasa, 02 September 2014

m*k*n n*s*

biarlah orang berkata apa,, yang tau kan kita sendiri dan orang-orang terdekat kita..

mereka sudah tau kebiasaan saya, apalagi soal yang 1 ini.. saya masih berusaha untuk menyukainya,, masih belajar.. :(

Senin, 01 September 2014

ketep-punthuk setumbu-borobudur

chat pagi tadi sama tante (dian meilinda:red) membuat saya pengen nulis catatan perjalanan juga. sebenarnya sudah lama pengen, tapi rasa malas selalu saja menang. 

Perjalanan ini sudah lebih dari setahun yang lalu, sekitar bulan Mei bersama anak-anak Javenture 9952 ketika menunggu penempatan yang tak kunjung datang :p

Setelah beberapa kali berencana untuk main ke tempat saya di Magelang gagal, akhirnya pada bulan Mei setahun yang lalu, rencana ini dieksekusi juga. Meeting point di rumah saya.. Baru sekitar pukul 2 kami berkumpul di rumah saya.. Rencana pun baru disusun lagi setelah makan dan sholat. Sore itu, kami (saya, lulut, ryan, mb.endah, ima, dian ratih, riris, wahju, dan anom) memutuskan untuk pergi ke Ketep Pass, siapa tau bis melihat matahari senja dari sana. Perjalanan sekitar satu jam menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan yang sedang diperbaiki ditambah uforia kelulusan anak-anak sma membuat perjalanan sore itu sedikit lebih lama. Sayang, sore itu kabut tebal menyelimuti kawasan Ketep Pass. Gunung Merapi dan Merbabu yang biasanya telihat gagah berdiri sama sekali tak terlihat. Akhirnya setelah solat magrib kami memutuskan pulang melalui jalur lain, yang tenyata hutan pinus. Serem juga kalau sendiri, untung berbanyak, ditemani terangnya sinar bulan pula..

Keesokan harinya, kami berangkat pukul 04.00 (yang awalnya pukul 03.00) ke Punthuk Setumbu. Lama perjalanan sekitar 45 menit. Di depan Hotel Manohara, kami sudah ditunggu oleh Anom dan Wahju yang sudah lama sampai di sana.. :D Setelah semua personil lengkap kami langsung menuju TKP. Dari Hotel Manohara tidak terlalu jauh. Sekitar pukul 5 kami sampai. Sudah ramai mobil di sana. Kami segera sholat subuh dan naik ke bukit. Sebelumnya, kami harus membayar tiket masuk sebesar 15.000 rupiah. Perjalanan dari tiketing sampai puncak bukit memakan waktu sekitar setengah jam. Jalanan yang dilalui adalah jalanan setapak. Karena kami naik sudah agak siang, kami tidak sempat melihat mega merah nan cantik seperti yang saya lihat di tv dulu hehe.. Sampai di puncak bukit ternyata sudah ramai. Mereka sudah mencari spot terbaik. Sekitar pukul 6 sang surya mulai menampakkan dirinya dari balik Merapi-Merbabu. Masya Alloh. Cantiknya luar biasa. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

matahari terbit diantara merapi-merbabu

Borobudur berselimut kabut
Info: matahari terbit diantara dua gunung sekitar bulan mei-juni.

Malam harinya, kami ke Candi Borobudur untuk melihat perayaan Waisak dan penerbangan lampion. Candi Borobudur semakin indah bercahaya biru malam itu. (dokumentasi masih di wahju) Namun, belum sampai perayaan waisak dimulai, hujan turun dengan lebat. Kami pun memutuskan untuk pulang. Sayang, kami tidak bisa ikut acara pelepasan lampion yang sudah kami nanti-nantikan. Tapi beruntung kami tidak menunggu sampai malam, karena ternyata malam itu pelepasan lampion ditunda. 

NB: Walaupun ikut melihat perayaan Waisak, jangan sampai mengganggu proses ibadah mereka yaa :)

Makasih buat semuanya,, maaf kalau belum bisa jadi tuan rumah yang baik, jangan kapok yaaa... :")

Foto diambil oleh: Mb. Endah