Minggu, 30 Juni 2013

let's wake up!

senin.1juli 2013. magrib. ruang makan
sembari berbuka puasa, seperti biasa, ditemani obrolan bapak ibuk. tapi kali ini berbeda. lumayan syok juga dengan obrolan ini. berat. aku yang selama ini masih berpikir santai tentang hidup, akhirnya harus mulai berpikir tentang masa depan. ah iya, aku sudah gede. masih banyak tanggungan yang mereka pikul. aku terlalu bingung dengan apa yang harus kulakukan, tanpa berusaha mencari tau apa yang bisa kulakukan. selalu berpikir tak ada yang bisa kulakukan. terlalu senang berada di zona nyaman. salah besar! ketika orang-orang di luar sana sibuk merangkai mimpi, aku tetap santai berjalan di tempat. wake up! sekarang harus mulai memikirkan masa depan, mimpi dan orang-orang terdekatku. semoga penantian ini segera berakhir dengan indah dan aku pun bisa memulai untuk berjalan merangkai masa depan..

H.I.D.U.P

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima,
penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya.
Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
--Tere Liye, novel 'Daun yang jatuh tak pernah membenci angin';