Minggu, 29 Desember 2013

:))

bahagia itu sederhana.. seperti sore ini, nyimak percakapan anak2 di grup javenture.. :D

Sabtu, 28 Desember 2013

ini kuncinya..

Mau seberapa menyakitkan sebuah kejadian, jika kita mempunyai hati selapang lautan, ditumpahkan racun paling mematikan se-kontainer sekalipun, tetap akan larut, tidak terasa. Tetapi kalau hati itu sempit, satu tetes berbisa saja cukup untuk membuat hidup kita 'binasa' sehari seminggu, bahkan berbulan-bulan Melapangkan hati adalah pekerjaan panjang, perlu latihan, berkali-kali jatuh-bangun, dan jelas membutuhkan ilmu dan pemahaman baik. Tidak mengapa gagal, besok lusa tidak terasa hatinya sudah semakin luas.

*Tere Liye, repos

Jumat, 27 Desember 2013

sederhanakan rasa

gantung mimpi-mimpimu setinggi langit.. kalimat motivasi itu yang sering saya dengar di mana-mana.. sayangnya, saya terkadang takut, bahkan hanya untuk sekadar bermimpi..
seringkali harapan demi harapan saya pasang terlalu tinggi, dan ketika apa yang terjadi tak sesuai, saya merasakan sakit melebihi biasanya..
mulai dari situlah saya belajar, bahwa saya harus menyederhanakan rasa.. boleh saja kita gantungkan harapan yang tinggi, asalkan masih bisa dan mungkin kita capai.. sederhanakan..agar ketika jatuh tak terlalu sakit..
#postabsurd

Rabu, 04 Desember 2013

sepenggal cerita tentang ? (sahabat)

berteman cukup lama? merasa sudah dekat dengannya? merasa sudah memahaminya? seiya sekata?
ya. kadang kita berpikir sudah mengenal sahabat kita dengan baik. tapi berbeda dengan apa yang ia rasakan. apakah ia berpikir dan mengenal kita sebagai sahabat yang baik? belum tentu. tak ada jaminan..waktu pun tak bisa dijadikan tolak ukur hal tersebut. lantas, bagaimana kita tau apakah kita sudah menjadi sahabat yang baik untuknya? apakah ia nyaman dengan hadirnya kita sebagai sahabatnya. entah, saya pun tak tau.. saya sedang merasakannya.. tiba-tiba saya merasa masih belum bisa 'mengerti' sahabat saya. apa yang sebenarnya dia mau. apa yang membuatnya nyaman. apa dari saya yang bisa membuat dia tidak nyaman. bagaimana saya yang dia inginkan saat menjadi pendengar cerita-ceritanya.. mungkin orang lain yang melihat kami, kami tampak begitu dekat. tapi nyatanya, saya merasa tak tau apa-apa tentang dia..saya tak ada bedanya dengan teman lain yang dikenalnya. mungkin dia kurang nyaman dengan saya, tapi tak pernah sekalipun dia ungkapkan. sungkan mungkin. tapi saya justru merasa semakin jauh dengannya. mungkin saya tak bisa menemaninya ketika sedih, sedang ada masalah, ataupun sekedar menjadi pendengar curahan hatinya.. hmmm. maaf kawan, aku masih belum bisa jadi sahabat yang baik untukmu.. mungkin di luar sana kau mendapatkan seseorang yang lebih cocok untuk menjadi sahabatmu..tapi pintaku hanya satu, ijinkanku tuk tetap menjadikanmu sebagai sahabatku.. ana ukhibbuki fillah. insya Alloh